Sering Dikonotasikan Buruk Transgenik Banyak Bermanfaat Bagi Tanaman _

Sering Dikonotasikan Buruk  Transgenik Banyak Bermanfaat Bagi Tanaman    _

SariAgri - Genetically Modified Organism (GMO) adalah organisme yang telah mengalami rekayasa genetika. Pada tanaman, GMO sering disebut dengan istilah transgenik.
Di bidang pertanian, istilah transgenik atau GMO sejak 25 tahun lalu memiliki kesan negatif. Padahal transgenik banyak ditemukan di dalam kehidupan baik secara alamiah antar makhluk hidup maupun disengaja.
Dikutip Agdaily,di dunia medis, GMO telah memberikan banyak kemudahan terutama dalam pembuatan vaksin manusia. Seperti manusia, tanaman juga diuntungkan dari transgenik yang membentuk sejarah evolusi tanaman.
Sebuah studi berpendapat bahwa tanaman sereal seperti gandum dan jelai secara rutin meminjam gen dari tetangga berumput untuk membuat mereka lebih tangguh dalam menghadapi kondisi stres.
Baca Juga:   Distanbun Aceh Kembangkan Varietas Lokal Jengkol Hingga Ubi Kayu  Strategi Kementan Tingkatkan Produksi Susu Dalam Negeri dari Hulu ke Hilir
Penelitian pada tawon parasit menunjukkan serangga itu meninggalkan beberapa materi virus simbiosis setelah bertelur. Virus ini dapat menekan respon imun dari inang ulat sehingga larva tawon dapat tumbuh tanpa terkendali.
Selain itu, ubi jalar secara sederhana telah diidentifikasi sebagai tanaman transgenik yang terbentuk secara alami karena adanya sekuens Agrobacterium spesifik dalam genom ubi jalar.
Penelitian yang dilakukan UGent dan International Potato Institute (CIP) menemukan fakta ubi jalar dari seluruh dunia secara alami mengandung gen dari bakteri Agrobacterium.
Ini bukan pertama kali peneliti menemukan DNA bakteri, jamur atau virus dalam genom tumbuhan atau hewan. Analisis keluaran genom yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir menemukan semakin banyak contoh kemungkinan "transfer gen horizontal” antar makhluk hidup.
Bahkan mencangkok tanaman termasuk praktik pertanian yang dapat memicu perkawinan vegetatif. Proses ini mendorong pertukaran organel di antara dua bagian tanaman yang dicangkok.
Menurut Tim Durham Associate Professor di Ferrum College in Virginia sudah saatnya melihat positif tanaman transgenik. Hal ini mengingat manfaat genetik yang tidak terbatas dalam memperbaiki tanaman.
Media Pertanian Indonesia “Bagaimana seharusnya ini diperlakukan regulator dan manajer risiko? Jika kita mematuhi argumen seruan terhadap alam, maka transgenik harus diutamakan tanpa prasangka,” katanya.
Video terkait: